PMI Kota Bogor Gelar Muskerkot, Ini Arahan Dedie Rachim
KOTA BOGOR - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bogor menggelar Musyawarah Kerja Kota (Muskerkot) 2024 di Markas PMI Kota Bogor, Jalan Kresna, Bantarjati, Jumat (29/3/2024).
Muskerkot yang dibuka Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim ini digelar dalam rangka mengevaluasi program kerja kegiatan pengurus 2023, merencanakan program kegiatan pengurus PMI 2024, meningkatkan kapasitas pengurus, staf dan relawan melalui konsolidasi berbagai bidang pelayanan PMI dan terciptanya koordinasi yang solid dari berbagai stakeholder PMI.
Dewan Kehormatan PMI Kota Bogor ini mengatakan, ada dua poin penting yang harus diperhatikan, pertama terkait kebencanaan dan kemanusiaan. Bicara kebencanaan, Kota Bogor merupakan kota rawan bencana, setiap tahun ada lebih 1.000 bencana terjadi di Kota Bogor yang diakibatkan kontur dan cuacanya.
Dedie menuturkan, pihaknya saat ini sedang membicarakan secara intens dengan Basarnas untuk membuat unit SAR di Kota Bogor. Tujuannya untuk percepatan penanganan kebencanaan. Dengan hadirnya unit SAR ini juga akan menambah mitra PMI dalam hal kebencanaan.
"Tetapi yang perlu didorong adalah kesadaran masyarakat agar tidak merusak lingkungan. Perlu dilakukan mitigasi bencana dan dilakukan upaya pencegahan supaya potensi kebencanaan bisa berkurang dan tidak ada korban jiwa," ujar dia.
Ia melanjutkan, saat ini kasus DBD yang meningkat turut menjadi keprihatinan. Walaupun belum sampai KLB hal ini harus menjadi perhatian bersama karena menyangkut juga dengan kebutuhan transfusi darah.
Peningkatan permintaan darah untuk DBD semakin pun meningkat. Tak ayal, kesadaran masyarakat pada penanggulangan jentik nyamuk harus ditingkatkan karena berdasarkan data tidak selalu tempat tinggal berbanding lurus dengan kejadian DBD.
"Kami juga sampaikan apresiasi kepada rekan-rekan PMI yang selama ini sudah jadi salah satu lembaga yang punya kapasitas menghimpun kantong-kantong darah yang bisa didistribusikan bukan hanya ke Kota Bogor, tapi juga ke Jabodetabek, mudah-mudahan ini bisa ditingkatkan," kata Dedie.
Dedie menambahkan, hal yang juga paling penting yakni ke depan harus dilakukan pembinaan secara lebih intens bagi para relawan. Angka relawan PMI sebanyak 3.000 ini harus terus ditambah. Mengingat PMI merupakan tulang punggung penanggulangan pencegahan kebencanaan di masyarakat.
"Mudah-mudahan apa yang diikhtiarkan bisa berjalan dengan lancar dan sukses. Kami juga berupaya untuk meningkatkan jumlah anggaran hibah untuk PMI dan tahun ini ada peningkatan sedikit dana hibah PMI dari sebelumnya Rp 400 juta menjadi Rp 450 juta," katanya.