Viral, Oknum Entah Sebagai Apa, Memicu Pemukulan Terhadap Seorang Wartawan
Pria berbaju putih yang diduga memulai aksi pemukulan kepada seorang wartawan yang sedang melakukan orasi
BOGOR,-
Ramainya pemberitaan di media online tentang pernyataan Bupati Bogor, Hj. Ade Yasin, S.H.,
M.H. mengenai “wartawan Bodrek dan
wartawan asli” pada giat Rebo
Keliling ( Boling) pada hari Rabu,(16/06), memicu reaksi dari organisasi pers
baik online, cetak, dan TV Streaming
yang ada di Kabupaten Bogor. sehingga di adakanlah rapat antara
organisasi pers, Sabtu, 19/06/2021, bertempat di pelataran gedung KNPI
Kabupaten Bogor tepatnya di Cafe Saek, dalam rapat tersebut terbentuklah Aliansi Insan Pers Bogor Raya
(AIPBR).
Terbentuknya AIPBR pada rapat tersebut, tercipta beberapa
agenda kegiatan hasil kesepakatan bersama, salah satunya, ” Unjuk Rasa
(UNRAS) secara damai dan Pernyataan Sikap.
Dalam aksi damai ini, Moses sebagai jenderal lapangan dalam
orasinya mewakili seluruh peserta aksi meminta Bupati Kabupaten Bogor untuk
mengklarifikasi dan menarik statementnya mengenai apa itu wartawan Bodrek dan
apa itu wartawan asli, dan meminta maaf
secara terbuka kepada seluruh peserta aksi Unjuk Rasa (UNRAS) Aliansi Insan
Pers Bogor Raya, Senin, 21/06/2021.bertempat di pelataran Pemerintah Daerah
(Pemda) Kabupaten Bogor.
Sangat di sayangkan dalam aksi damai tersebut harus
tercederai dengan adanya bentrokan antara peserta aksi dengan oknum yang entah
sebagai apa dalam situasi tersebut, yang sejak awal mengawal aksi damai ini.
Seharusnya aksi damai tersebut yang notabene nya mendapatkan
pengawalan dari pihak Satpol PP dan Kepolisian agar lebih kondusif dan terarah
dengan baik.
Adanya aksi pemukulan dari oknum yang entah sebagai apa
dalam situasi tersebut terhadap seorang wartawan yang sedang melakukan orasi,
menyebabkan kericuhan pada saat aksi damai ini. Gerak cepat dilakukan Satpol PP
dan aparat Kepolisian mengamankan korban pemukulan, sehingga membuat keadaan
dapat kembali aman dan kondusif.
Sabar Marpaung awak media dari Surat Kabar Korupsi yang
menjadi korban tamparan dan pemukulan di punggung saat aksi damai tersebut
langsung dibawa ke rumah sakit. Menurut informasi dari rekan korban, yang bersangkutan
ada riwayat penyakit jantung.
“ Semoga saja tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,”
ujar salah satu rekan korban.
Usai aksi damai, seluruh wartawan yang tergabung dalam
Aliansi Insan Pers Bogor Raya (AIPBR) kembali ke titik kumpul yaitu pelataran
KNPI Kabupaten Bogor, dan mengadakan rapat kembali yang menghasilkan Pernyataan
Sikap ” Bilamana 7 x 24 jam, Ibu
Bupati Bogor yang terhormat Hj. Ade Munawaroh Yasin, S.H., M.H., tidak
mengklarifikasi tuntutan AIPBR, maka akan melakukan unjuk rasa ( UNRAS)
dengan gelombang massa yang lebih besar lagi.”
(B-Beng)